Salah satu cara pengolahan limbah zat warna yang tengah dikembangkan oleh peneliti beberapa tahun terakhir ini yaitu dengan cara adsorpsi menggunakan Metal Organic Frameworks (MOFs).
MOFs merupakan kristal
berpori yang tersusun oleh ligan organik dan logam anorganik, seperti logam
transisi, yang dihubungkan dengan ikatan kovalen koordinasi. Struktur MOFs yang
tersusun atas ion logam sebagai atom pusat yang dihubungkan dengan senyawa organik
yang berperan sebagai lingkers dapat
dilihat dari gambar berikut:
Proses terbentuknya Metal
Organic Frameworks secara umum
(Li et al., 2018)
MOFs memiliki
beberapa keunggulan yaitu densitasnya kecil, ukuran porinya dapat diatur,
strukturnya kristalin, dan luas permukaannya besar. Namun, MOFs juga memiliki
kelemahan yaitu stabilitas termalnya yang rendah (Cavka, et al, 2008).
Stabilitas termal pada suatu framework dipengaruhi oleh kekuatan ikatan kimia
antara logam anorganik dengan ligan organik (Zhao, et al, 2013). Oleh karena
itu, peningkatan stabilitas termal dilakukan dengan meningkatkan bilangan
koordinasi dari logam anorganik (Low, et al, 2009). Logam anorganik dan ligan
organik memiliki peranan penting dalam sintesis MOFs karena dapat mempengaruhi
pembentukan subkelas dari MOFs.
Sifat fisika dan
kimia MOFs yang menarik tersebut membuatnya dapat diaplikasikan pada
penyimpanan dan pengantaran obat, penjernihan limbah perairan, katalis, sensor,
material luminescent, penyimpanan gas, dan pemisahan gas (Li et al.,
2009).
MOFs memiliki
beberapa karakteristik yang khas, seperti struktur yang bervariasi, ukuran pori
yang teratur, luas permukaan yang besar, serta memiliki kemampuan adsorpsi yang
baik. Hal ini membuat MOFs sangat menarik untuk digunakan dalam beberapa
aplikasi salah satunya yaitu adsorpsi atau penyerapan. Pada proses adsorpsi
MOFs bertindak sebagai adsorben.
Beberapa subkelas
dari MOFs yang telah berhasil disintesis salah satunya adalah Cr-BDC. MOFs Cr-BDC merupakan subkelas dari MOFs yang terbentuk dari gabungan
logam anorganik Kromium (Cr) dengan ligan organik asam benzendikarboksilat (H2BDC).
Cr merupakan logam anorganik yang dapat dijadikan pilihan sebagai dasar
pembentukan struktur anorganik yang stabil karena dapat berinteraksi kuat
dengan oksigen yang terdapat pada ligan (Chuah, et al, 2001). Berikut struktur
kimia yang terbentuk antara logam Cr dan ligan H2BDC.
Struktur MOFs Cr-BDC (Jouyandeh, 2019).
Mekanisme adsorpsi yang
terjadi pada proses adsorpsi limbah zat warna menggunakan adanya gaya
elektrostatis Van der Waals, dan ikatan hidrogen. Interaksi dipol-dipol yang terbentuk karena terdapat
sisi aktif yang memungkinkan terjadinya delokalisasi elektron. Adanya interaksi dipol-dipol antara adsorben MOFs Cr-BDC dengan adsorbat zat warna yang mengakibatkan terjadinya gaya Van
der Waals yaitu antara tegangan permukaan antara permukaan larutan, dan
permukaan adsorben lebih besar dari pada kekuatan tarik zat warna dengan larutan. Oleh karena itu zat
warna dapat teradsorpsi atau menempel pada permukaan MOFs Cr-BDC . Keberhasilan
adsorpsi ini ditandai dengan perubahan warna limbah menjadi bening dan zat
warna yang telah menempel ke permukaan MOFs akan mengendap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar